Jakarta, Portonews.com-Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengusaha Tally Mandiri Indonesia (APTMI), H. Habibudin, S.H mengatakan, kegiatan usaha tally mandiri sudah dilakukan sejak lahirnya Permenhub No 15 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Usaha Tally Mandiri di pelabuhan. Namun, harus diakui bahwa kegiatan tally mandiri belum sepenuhnya merata di setiap pelabuhan di indonesia.
“Hanya Provinsi Banten yang sudah 100% melaksanakan tally mandiri dan ketika itu saya sebagai ketua APTMI Provinsi Banten. Kenapa banten bisa demikian? soliditas, komunikasi dan sinergi merupakan kunci keberhasilan jalannnya tally mandiri di Provinsi Banten. dan itu tidak lepas dari peran serta pemerintah daerah yang selalu mendukung peranan tally mandiri,” kata Habibudin, dalam acara pengukuhan pengurus dan rakernas DPP APTMI, yang juga diikuti PORTONEWS, di Jakarta, (24/1/2022).
Menurut Habibudin, kegiatan tally mandiri bukan hanya memiliki manfaat soal data hitungan muatan barang saja. Kegiatan tally mandiri dapat berkontribusi besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan, ditengah isu maraknya pengangguran.
Dia mengungkapkan, bermodalkan KM 17 2007 dan UU 17 2008 tentang pelayaran menjadi tantangan APTMI agar kegiatan tally mandiri dapat di jalankan diseluruh pelabuhan di indonesia.
“Karena itu kami berharap kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan lintas menteri terkait agar mendukung penuh kegiatan usaha tally mandiri, sehingga peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah, kami dapat menjalankannya dengan baik dan didukung penuh oleh kebijakan peraturan yang telah dibuat selama ini,” ujarnya.
Tidak dapat dipungkiri, teknologi turut menjadi bagian dari berjalannya industri di bidang kemaritiman ini. APTMI pun menyadari hal tersebut dengan memberi upaya pengembangan sistem melalui aplikasi.
“Kami akan mengembangan sistem perhitungan muatan one stop service melalui sistem dan aplikasi yang kami bangun sebagai bentuk transformasi kegiatan usaha tally dipelabuhan. Transformasi tersebut tentu akan memudahkan bagi pemilik barang dan jasa usaha terkait dalam hal pengukuran, perhitungan dan pencatatan muatan barang dikapal sampai ke gudang tujuan,” ungkapnya.
APTMI, lanjut Habibudin, juga tidak melupakan konteks kompetensi sumberdaya manusia terkait tally mandiri. Hal tersebut ditandai dengan kehadiran Tally Academy yang siap bekerjasama baik di pendidikan formal perguruan tinggi maupun pelaksanaan sertifikasi tenaga ahli di bidang tally. Tujuannya tidak lain agar para tallyman di pelabuhan dapat memiliki kompetensi kerja yang profesional.
by Ratih Kusumawanti
Sumber: https://portonews.com/2023/kementerian/kemaritiman/kegiatan-tally-mandiri-berkontribusi-ciptakan-lapangan-pekerjaan/
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *